GERHANA YANG BELUM TENGGELAM
Sunday, December 9, 2007 | @mirfathirah
Tags: | 0 Komens
DUST IS OUR BED I AL-MUQRI TERMUDA
Saturday, June 23, 2007 | @mirfathirah
Anak pertama yang bisa dengan mudah menghubungkan satu ayat dengan lainnya dan menafsirkan ayat Al Quran dengan cara itu. Anak pertama yang dapat menjawab semua pertanyaan dengan menggunakan ayat-ayat suci Al Quran.
Anak pertama dari negeri Iran yang berhasil memperoleh titel Doktor kehormatan dari salah satu universitas Inggris di usianya yang ketujuh.
Dengan ini dinyatakan bahwa Sayyid Muhammad Husein Thabathaba’itelah lulus dalam ujian “Ilmu Menghafal Al Quranul Karim” yang diselenggarakan oleh Tim Penguji Universitas Islam Hijaz. Karena itu ia dinyatakan berhak untuk meraih titel doktor kehormatan.
21 Syawal 1418 - 19 Februari 1998
Allamah Pir Faidh Al-Aqtab Shiddiqi
Pakar Hukum, Pejabat Kejaksaan dan Rektor Universitas
Doktor Sayid Muhammad Husein Thabathaba’i
Anak termuda yang hafal seluruh Al Quran, penerjemah Al Quran termuda dan pelajar Hauzah Ilmiah Qom yang paling belia. Anak pertama yang mampu menyampaikan semua keinginan dan percakapannya sehari-hari dengan menggunakan ayat-ayat suci Al Quran. Anak pertama yang berhasil menghafal seluruh Al Quran dengan metode isyarat.
Anak pertama yang bisa dengan mudah menghubungkan satu ayat dengan lainnya dan menafsirkan ayat Al Quran dengan cara itu. Anak pertama yang dapat menjawab semua pertanyaan dengan menggunakan ayat-ayat suci Al Quran.
Anak pertama dari negeri Iran yang berhasil memperoleh titel Doktor kehormatan dari salah satu universitas Inggris di usianya yang ketujuh VCD ini menjadi bukti bagi mereka yang ragu akan keagungan para penghafal Al Qur’an . Suasana dalam ruangan itu mendadak hening …para syaikh, hafidz, mufassir & jamaah lainnya menahan pembicaraan. Perhatian mereka tertuju pada sosok bocah yang sedang duduk bersila dengan tenang …dihadapan mereka .
Tatapan matanya yang bulat & jernih menyapu ratusan hadirin yg berjubel ….wajahnya yg polos tampak berseri…memancarkan kharisma yg kuat ….senyumnya tipis membuat gemas siapapun yg memandang . Ya bocah itu bukan bocah biasa…sejak beberapa bulan terakhir …ia menjadi buah bibir kaum muslimin Iran . Dalam usianya yg masih balita ( 5 thn ) ia sudah hafal Al Quran beserta maknanya . Bahkan dalam kesehariannya ia berbicara dengan bahasa Al Quran.
Namanya Muhammad Husein bin Thoba Thoba’i . Di depan namanya ada kata Sayyid….itu artinya ia termasuk salah satu Zurriyat Rasululloh ….orang2 menjuluki The Amazing Child …Si Bocah Ajaib .
Duduk di sampingnya adalah sang Ayah …Sayyid Thoba Thoba’i …sedang berbicara … Seperti saudara2 ketahui…anak saya telah hafal Al Quran di usia balita lengkap dgn terjemahannya.
Kami mengajarkan Al Quran sejak ia berumur 2 tahun 4 bulan …sebagian kami sendiri yang mengajarkannya …dan sebagian yang lain …..dia menguasai sendiri …..misalnya berbicara dgn bahasa Al Quran ….Alhamdulillah dia bisa dgn sendirinya .
Ia selalu berbicara dgn bahasa Al Quran baik di dalam rumah maupun di luar rumah . Jika dibacakan sebuah kalimat dari Al Quran …ia mampu menjelaskan bahwa kalimat itu ada dalam surah ini …ayat sekian …juz sekian & berada di halaman sekian .
Ia juga hafal tulisan yang berada diawal halaman & 5 halaman berikutnya . Bahkan ia hafal kalimat atau ayat2 yg serupa secara lafadz & maknanya Sekarang ….saudara dapat bertanya langsung kepadanya tentang suatu ayat …dan tanyakan itu surah apa ….ayat berapa & di juz berapa ……. Atau bacakan kepadanya suatu terjemahan ayat ….lalu minta kepadanya untuk menyebutkan ayatnya atau menanyakan suatu tema dalam Al Quran …..Insya Alloh …ia dapat menjelaskannya .
Seorang jama’ah langsung mengangkat tangannya …tanpa dipersilahkan lebih lanjut ia bertanya dengan membaca sebuah ayat ….lantas sang ayah membacakan kembali ayat tsb kepada Husein …..
“Wa atainahul hukma shabiyya …ayat ini di surat apa ? “ tanya sang ayah …dengan spontan Husein menjawab : “ Surah Maryam “ “ Juz berapa ? “ “ Juz ke 16 “ “ Terletak dihalaman berapa dalam surah Maryam ? “ “ Dihalaman pertama “ “ Apa arti ayat tsb ? “ “ Dan kami telah anugerahkan hukum kepadanya ketika masih dalam gendongan “ “ Ahsantum ! ….Bagus ! “ kata sang ayah …..” Sekarang bacalah beberapa ayat setelahnya “ perintah sang ayah .
Maka si bocah meneruskannya hingga 3 surah selanjutnya ……..untaian firman Alloh itu mengalir lancar dari bibirnya.suaranya jernih …lafadznya fasih …hadirin menahan nafasnya . Sang ayah kembali bertanya : “ Dalam Al Quran terdapat ayat yg menyebutkan bahwa Nabi Isa yg masih bayi berdialog dengan umat seperti orang dewasa …Nah ayat ini ada di surah apa ? “
“ Di surah Ali Imron Juz ke 3 “ “ Sebutkan ayatnya “ kata sang ayah Sayyid Husein membacanya dgn lancar …dilanjutkan dgn artinya . Lalu Sayyid Thoba Thoba’I kembali memuji putranya : “ Bagus , semoga Alloh memberkatimu “ Sementara itu seorang guru membacakan surah Al Qur’an yang kemudian dibacakan kembali oleh sang ayah . “ Wakhfidh lahuma janahadz dzulli ….ayat itu ada di surah apa ? “ tanya sang ayah .
Tanpa berfikir panjang Sayyid Husein menjawab : “ Al Isro “ “ Juz berapa ? “ “ Ke 15 “ “ Dihalaman berapa ? “ “ Ke 3 “ “ Sekarang ucapkan artinya “ “ Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dgn penuh kesayangan dan ucapkanlah : Wahai Tuhanku kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil “ ( Al Isro : 24 )
“ Lanjutkan ayat2 berikutnya “ pinta sang ayah lagi . Lagi2 dgn suaranya yang jernih , ia membacakan surah Al Isro hingga 2 ayat berikutnya . Hadirin mulai tidak tenang …mereka terus menerus mengucapkan lafadz takjub “ Masya Allooooh “ .
Pertanyaan tak berhenti sampai disitu …hadirin semakin penasaran …seseorang yg tampaknya sengaja datang dari jauh …sengaja datang hanya untuk melihat keajaiban itu . Ia bertanya berdasarkan ayat Al Qur’an yg ia buka secara acak .
“ Wahai sayyid , surah apakah yg saya bacakan ini …. Tsumma qila lahum aina ma kuntum tusyrikun ? “ “ Az Zumar “ kata sayyid Husein sambil tersenyum “ Juz berapa ? “ “ Ke 24 “ “ Di halaman berapa dalam Az Zumar ? “ “ 8 “ “ Apa arti kata Zumaro ? “ “ Berbondong – Bondong “ “ Bacalah kembali ayat tadi & lanjutkan dgn ayat berikutnya “
Dengan lancar Sayyid Husein membaca ayat tsb ….dan semua orang terpana. Sosok bocah ini seakan bersinar …menerangi hati kaum muslimin yg hadir ….ia memancarkan kharisma & kewibawaan …yang membuat orang lain mencintai dia .
Diantara hadirin …ada yg menitikkan air mata krana terharu ….ada pula yg sibuk membolak balik Al Quran untuk mencocokkan apa yg diucapkan si bocah . Kembali seorang jama’ah yg ahli computer bertanya : “ Di dalam Al Qur’an terdapat angka 3, 4, 5 & 6 …nah surat apa & ayat berapa itu ? “
Seperti komputer canggih …tanpa berfikir lagi Sayyid Husein menjawab yg artinya : “ Nanti ( ada orang yg akan ) mengatakan ( jumlah mereka ) adalah 3 orang , yang ke 4 adalah anjingnya & mengatakan ( jumlah mereka ) adalah 5 orang , yang ke 6 adalah anjingnya . ( Al Kahfi : 22 ) . Mendengar jawaban Sayyid Husein ....hadirin serentak melafadzkan : Masya Alloh …Lahawla wala kuwata illa billah .. Betapa tidak , seorang pakar komputer sekalipun perlu beberapa waktu untuk menemukan ayat tsb ..paling tidak beberapa menit …tapi Sayyid Husein dapat langsung menjawabnya .
Jama’ah yg tadi seakan tidak puas …Ia kembali bertanya : “ Apakah ada ayat lain yg menyebutkan angka selain 3, 4, 5, 6 ? “ Setelah beberapa detik …Sayyid Husein menjawab : “ Dengan 5000 malaikat yg memakai tanda , itu surah Ali Imron ayat 125 “ “ Adakah angka yg lebih dari itu ? seperti 100.000 bahkan diatasnya ? “ “ Dan kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih , itu surah As Shoffat : 147 “
Masya Alloh …..teriak jamaah berbarengan . Di sela-sela dialog tsb …Sayyid Thoba Thoba’I bercerita bagaimana Al Qur’an sangat mewarnai tingkah polah putranya tsb . Seseorang pernah bercerita kepada kami bahwa dirinya memohon doa darinya & dijawabnya dgn membaca ayat :
Saufa Astagfiru Lakum Robbi … kemudian orang itu menyinggung masalah taufiq dan dijawabnya : Wa ma taufiqi illa billah …alaihi tawakaltu wa ilaihi unibu … Kemudian beberapa minggu lalu ..Al Haj Ali …seorang hafidz …datang bertamu ke rumah kami untuk bertemu & menguji kemampuannya . Diakhir pertemuan itu ..beliau mengajaknya untuk menghadiri sebuah acara , beliau bertanya :
“ Apakah kamu mau menghadirinya ? “ ia menjawab : “ Kalau ayahku mengizinkan …aku akan datang ….” Ulama itu kembali berkata : “ Aku akan membelikan kamu baju bagus supaya kamu kenakan, apakah kamu senang dengannya ? “
Anak saya menjawab : “ Walibasut Taqwa Dzalika Khair ( Pakaian Taqwa adalah yg Terbaik ) … mendengar ayahnya menceritakan hal ini …Sayyid Husein tersipu malu .
Sayyid Thoba Thoba’i kemudian menceritakan pula bagaimana ia mendidik Sayyid Husein .Dengan merendah ia berkata : “ Sebenarnya saya sebagai seorang ayah tidak pantas berpesan sebagaimana yg anda inginkan . Tetapi disini saya atas nama seorang pengajar Al Quran akan berpesan kepada para bapak & ibu …bagaimana saya mengajarkan Al Quran kepadanya .Yaitu pada awalnya para bapak ibu sendiri ….harus memiliki perhatian khusus terhadap Al Quran .
Di rumah harus sering membaca Al Quran …kalau tidak …jangan harap anak2 menjadi seorang penghafal Al Qur’an ..menjadi Qori yang mampu memahami makna Al Qur’an .Saya di rumah membiasakan berbicara menggunakan bahasa Al Qur’an dgn Husein , demikian juga ibunya ( yg setiap hari harus membaca Al Qur’an ) ….apalagi sbg hafidz …setiap hari kami harus membaca 2 Juz kurang lebih .
Selaras dgn keahliannya di dunia, dia berada dalam lingkungan rumah yg Qur’ani... berdialogpun dgn Al Qur’an & pada akhirnya dia akan mengikuti lingkungannya …..maka pelajarilah Al Qur’an .Di bagian akhir dialog , jama’ah meminta Sayyid Husein untuk memberikan sedikit nasihat . Sambil tersenyum dia berkata : “ Dan perintahkanlah kepada keluargamu ( untuk ) mendirikan Sholat “ Surah Thoha : 132 …Subhanalloh ….! Demikian tayangan sekitar 20 mnt VCD berjudul “ The Amazing Child “ produksi thn 2007 .
Siapapun yg menyaksikan ini, tentu hatinya akan tergugah & menjadikannya sebagai tauladan dalam kehidupan sehari2 .
Tags: | 0 Komens
DUST IS OUR BED I SENTUHAN KASIH SAYANG
Sunday, May 27, 2007 | @mirfathirah
"Ummat manusia pada zaman ini sedang mencari satu cahaya iman yang sebenarnya. Fikiran mereka telah tenggelam dalam kekusutan faham falsafah kebendaan (materialisme) . Fikiran yang gelap penuh dengan keraguan. Hati yang luka parah oleh cara hidup tidak bertujuan yang diilhamkan oleh tamaddun yang kejam. Mereka tidak sedar akan maksud penciptaan mereka dan seluruh ‘alam semesta ini. Mereka sunyi dan amat dahagakan belaian kasih sayang"
Inilah bentuk kehidupan yang sedang kita tempuhi. Anak-anak remajanya membesar tanpa sentuhan kasih sayang lantaran kesibukan dalam memenuhi tuntutan sistem hidup yang kejam dan falsafah kebendaan yang tidak mengenal erti kemanusiaan.
Saya melihat kehidupan di bandar-bandar besar seperti Kuala Lumpur dan sebagainya, suami isteri terpaksa bekerja untuk memenuhi keperluan hidup. Anak-anak terpaksa diswastakan dan membesar tanpa sentuhan kasih sayang. Bayangkan setelah 8 jam tenaga di habiskan di tempat kerja, terpaksa pula berdepan dengan kesesakan jalanraya berjam-jam. Apabila sampai ke rumah memang kepenatan berada di tahap klimaks(kemuncak) nya sedangkan ketika itulah anak-anak mula menagih simpati dan kasih sayang tetapi sayangnya yang mereka dapati adalah sergahan dan tengkingan. Anak terus membesar dalam suasana yang sunyi dari kasih sayang. Sedangkan kasih sayang inilah salah satu sumber untuk menjadikan manusia itu manusia. Akhirnya anak-anak ini terus membesar sedang di dalam jiwanya tiada lagi kemanusiaan lantaran kasih sayang yang menjadi penyubur kemanusiaan tidak pernah dirasainya. Akhirnya kita mendengar dan membaca berbagai berita yang mengejutkan. ...anak membunuh ibunya sendiri, ayah dipukul anak sendiri bayangkan apabila anak-anak ini akhirnya menjadi ayah atau ibu apa yang akan berlaku? Apakah nilainya ibu tanpa kasih sayang sedangkan kasih sayang itulah lambang keibuan. Bayangkan generasi yang bakal lahir dan mengambil alih pimpinan masyarakat. Seterusnya.. .....
Ummat manusia pada zaman ini sedang mencari satu cahaya iman yang sebenarnya. Fikiran mereka telah tenggelam dalam kekusutan faham falsafah kebendaan (materialisme) . Fikiran yang gelap penuh dengan keraguan. Hati yang luka parah oleh cara hidup tidak bertujuan yang diilhamkan oleh tamaddun yang kejam. Mereka tidak sedar akan maksud penciptaan mereka dan seluruh ‘alam semesta ini. Mereka sunyi dan amat dahagakan belaian kasih sayangInilah bentuk kehidupan yang sedang kita tempuhi. Anak-anak remajanya membesar tanpa sentuhan kasih sayang lantaran kesibukan dalam memenuhi tuntutan sistem hidup yang kejam dan falsafah kebendaan yang tidak mengenal erti kemanusiaan.Saya melihat kehidupan di bandar-bandar besar seperti Kuala Lumpur dan sebagainya, suami isteri terpaksa bekerja untuk memenuhi keperluan hidup. Anak-anak terpaksa diswastakan dan membesar tanpa sentuhan kasih sayang. Bayangkan setelah 8 jam tenaga di habiskan di tempat kerja, terpaksa pula berdepan dengan kesesakan jalanraya berjam-jam. Apabila sampai ke rumah memang kepenatan berada di tahap klimaks(kemuncak) nya sedangkan ketika itulah anak-anak mula menagih simpati dan kasih sayang tetapi sayangnya yang mereka dapati adalah sergahan dan tengkingan. Anak terus membesar dalam suasana yang sunyi dari kasih sayang. Sedangkan kasih sayang inilah salah satu sumber untuk menjadikan manusia itu manusia. Akhirnya anak-anak ini terus membesar sedang di dalam jiwanya tiada lagi kemanusiaan lantaran kasih sayang yang menjadi penyubur kemanusiaan tidak pernah dirasainya. Akhirnya kita mendengar dan membaca berbagai berita yang mengejutkan. ...anak membunuh ibunya sendiri, ayah dipukul anak sendiri bayangkan apabila anak-anak ini akhirnya menjadi ayah atau ibu apa yang akan berlaku? Apakah nilainya ibu tanpa kasih sayang sedangkan kasih sayang itulah lambang keibuan. Bayangkan generasi yang bakal lahir dan mengambil alih pimpinan masyarakat. Seterusnya.. ..... by:Abu Umar
Published by: Bro_Hdzlh
Untuk maklumat lebih lanjut sila lawati BLog Abu Umar:
http://my.opera.com/azmibhr/blog/
Tags: | 0 Komens
DUST IS OUR BED I KENYATAAN HIDUP DI SEBALIK PERMAINAN INI
Saturday, May 26, 2007 | @mirfathirah
KENYATAAN HIDUP DI SEBALIK PERMAINAN INI
Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya.
Tags: | 0 Komens
DUST IS OUR BED I Robohnya Dakwah Di Tangan Dai..
| @mirfathirah
By: Al-Ustaz Fathi Yakan.
Judul Asal: Ihdzaru Al-Aids Al-Harakiy.
Editor: Akhi Kay Bie
Edited By: Bro Hdzlh
Kepada semua sahabat dan sahibah, pemandu dakwah di setiap tempat...
Kepada setiap Muslim yang punya ikatan janji setia memperjuangkan agamaNya...
Kepada seluruh pekerja di ladang dakwah, di seantero negeri Islam dengan pelbagai suku bangsa dan tradisi...
Aku gemakan sebuah gaung kewaspadaan terhadap kerosakan yang memusnahkan dan bahaya yang mengancam.
Itulah wabak Aids Gerakan Dakwah yang menggegarkan, meretakkan bangunan harakah dan tanzim serta menghancurkannya menjadi debu.
Sebuah wabak yang diingatkan oleh Al-Qur'an dengan tegas;
" Dan taatilah Allah dan RasulNya dan janganlah kamu berbantah-bantah yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatan, dan bersabarlah, sesungguhnya Allah bersama-sama orang yang sabar"
(Al-Anfal: 46).
Maka apakah kita menyambut gema seruan ini?! Saya berharap demikian...
Hanya Allah sahajalah yang dapat memberi pertolongan dan hanya kepadaNyalah kita bertawakal.. .
Wa Allahu 'A'lam....
DO’A MENGAMBIL/MEMBUAT KEPUTUSAN
اللهم لك اسلمت وبك آمنت,وعليك توكلت,واليك انبت,وبك
خصمت,واليك حا كمت فاغقرلي ماقدمت وما اخرت وما اسررت وما اعلنت,انبت المقدم وانت المؤخر, لااله الا انت ولا حول ولا قوة الا با لله
Allahumma laka aslamtu, wabika aamantu, wa’alaika tawakkaltu, wailaika anbtu, wabika khoosamtu, wailaika hakamtu faaghfirlii maa qoddamtu wamaa akhkhartu, wamaa a’lantu,antalmuqodaimu wa antalmuqoddimu, wa antal muakhiru, laailaaha illa anta wala haula wala quwwata illabillahi
i'm done watching this
Tags: | 0 Komens
DUST IS OUR BED I REALITI REMAJA SEKARANG
Monday, April 30, 2007 | @mirfathirah
KEHIDUPAN & KEIMANAN
http://my.opera.com/azmibhr/blog/
Tags: | 0 Komens
DUST IS OUR BED I HADITH 2
Friday, April 20, 2007 | @mirfathirah
Pernah diriwayatkan bahawa Usman r.a telah menafsirkan firman Allah yang bermaksud :
"Dan di bawah rumahnya ada harta simpanan milik keduanya. Dan bapa keduanya adalah orang yang soleh."
Beliau berkata bahawa yang dimaksudkan dengan 'Harta simpanan' dalam ayat ini ialah 'Sekeping emas dan padanya ada tertulis tujuh kalimah :
Aku hairan melihat orang yang sudah tahu bahawa dia akan mati, tetapi masih ketawa.
Aku hairan melihat orang yang sudah tahu bahawa dunia akan binasa, tetapi masih mencintainya.
Aku hairan melihat orang yang sudah tahu bahawa semua perkara terjadi menurut takdir tetapi masih bersedih kerana kehilangan sesuatu.
Aku hairan melihat orang yang sudah kenal dengan neraka, tetapi masih melakukan dosa.
Aku hairan melihat orang yang sudah tahu bahawa di akhirat ada perhitungan, tetapi masih sibuk mengumpul harta.
Aku hairan melihat orang yang sudah mengenal Allah dengan yakin, tetapi masih mengingat selainNya.
Aku hairan melihat orang yang sudah mengenal syaitan sebagai musuhnya, tetapi masih mahu mematuhinya.
Tags: | 0 Komens
DUST IS OUR BED I HADITH 1
| @mirfathirah
Wahai manusia! engkau berlari-lari di atas belakangku, tempat kembalimu adalah di dalam perutku.
Wahai manusia! engkau melakukan maksiat di atas belakangku, engkau akan diseksa adalah di dalam perutku.
Wahai manusia! engkau ketawa di atas belakangku, engkau akan menangis di dalam perutku.
Wahai manusia! engkau bergembira di atas belakangku, engkau akan bersedih di dalam perutku.
Wahai manusia! engkau mengumpulkan harta di atas belakangku, engkau akan menyesal di dalam perutku.
Wahai manusia! engkau memakan yang haram di atas belakangku, engkau akan dimakan ulat di dalam perutku.
Wahai manusia! engkau sombong di atas belakangku, engkau akan menjadi hina di dalam perutku.
Wahai manusia! engkau berjalan dengan keadaan sukacita di atas belakangku.
Wahai manusia! engkau engkau berjalan dalam cahaya yang terang di atas belakangku, engkau akan jatuh ke tempat gelap di dalam perutku.
Wahai manusia! engkau berjalan di khalayak ramai di atas belakangku, engkau akan menjadi sendirian di dalam perutku.
'Tunggulah Saatnya menjelma!!''
Tags: | 0 Komens
DUST IS OUR BED I Nur SAkinah
| @mirfathirah
Mabruk ‘Alaih
Tags: | 0 Komens
DUST IS OUR BED I PILIHAN KITA
| @mirfathirah
aSSALamualaikum.
Sekadar renungan ...Barangsiapa yang bermusafir dengan lapan macam manusia akan ditambah Allah baginya lapan corak hidup:
Tags: | 0 Komens
DUST IS OUR BED I I'Ws 2
Thursday, April 19, 2007 | @mirfathirah
Tags: | 0 Komens
DUST IS OUR BED I kerana RM20
Thursday, April 12, 2007 | @mirfathirah
page 2
Tags: | 0 Komens
DUST IS OUR BED I Islamic Wallpaper
| @mirfathirah
Tags: | 0 Komens
DUST IS OUR BED I ICI
| @mirfathirah
Tags: | 0 Komens
MARILAH MEMBERSIH HATI!!
Wednesday, April 11, 2007 | @mirfathirah
BAGAIMANA hendak membersihkan hati yang kotor? Dalam hal ini, Rasulullah saw pernah bersabda maksudnya: “Bahawa hati itu berkarat, seperti berkaratnya besi."
Lalu orang bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana membersihkannya?"Jawab Rasulullah: "Membaca al-Quran dan mengingati mati."Membaca al-Quran dijelaskan di sini bagi membersihkan kekotoran di jantung yang didatangkan syaitan mengikut saluran darah.Sabda Rasulullah lagi bermaksud: "Tiadalah antara yang memberi syafaat yang lebih utama kedudukannya pada Allah daripada al-Quran.Tidak nabi, tiada malaikat dan tidak lainnya." Baginda bersabda lagi: "Yang terbaik daripada kamu ialah yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya".Amalkan membaca al-Quran pada malam, terutama malam Jumaat dan malam-malam awal, pertengahan dan akhir bulan. Seperti yang diriwayatkan, al-Quran itu ada jantungnya seperti manusia yang mempunyai jantung dalam dirinya. Yang dimaksudkan dengan jantung al-Quran ialah surah Yasin.Justeru, hikmat membaca Yasin pada malam Jumaat, pada malam bulan Ramadan dan pada subuh menjelang hari raya adalah terlalu besar serta diampunkan dosanya.Sabda Rasulullah: "Jantung al-Quran adalah surah Yasin. Tidaklah dibaca akan dia oleh seorang melainkan menghendaki keredaan Allah dan keselamatan pada hari akhirat dan Allah mengampuni dosanya."Ayat terbesar dan digelar raja segala ayat dalam al-Quran ialah ayat Kursi.Hadis Nabi: "Sebesar-besar ayat di kitab Allah ialah ayat Kursi.“Ada satu ayat yang menjadi penghulu daripada segala ayat.“Jika dibaca ayat itu dalam sebuah rumah, sedangkan di dalamnya ada syaitan, maka keluarlah syaitan itu dari rumah itu.“Ayat itu ialah ayat Kursi." (Hadis riwayat Tirmizi).Firman Allah bermaksud: "Tidak akan diseksa hati yang terbendung dalamnya ayat-ayat suci al-Quran pada akhirat nanti."
Tags: | 0 Komens
WASIAT IMAM AL-GHAZALI
| @mirfathirah
Tags: | 0 Komens
DUST IS OUR BED I PROMOTER
Sunday, April 1, 2007 | @mirfathirah
Full Life in ISLAM
Tags: | 0 Komens
DUST IS OUR BED I Post Mortem
| @mirfathirah
Setelah selesai islah Nafsak , saya nekad untuk merungkaikan segala benang-benang keliru dan merintis position yang sesuai untuk saya dalam "dunia dakwah" dan dunia "pelajar kejuruteraan ." Mungkin dahulu saya begitu keliru mentafsir makna zuhud dalam erti kata yang praktikal . Saya keliru , adakah islam melarang penganutnya dari menjadi kaya ? Sehinggalah saya menemui ertinya iaitu satu sifat yang tidak meletakkan kekayaan dan dunia sebanding dengan nilai sebuah ketaatan kepada Allah swt . Bila erti itu dihurai kepada realiti , membawa erti islam tidak menghalang penganutnya mencari harta kekayaan tetapi sifat zuhud akan meletakkan Allah dan keredhaan-Nya itu lebih prioriti dari segalanya yang dicari .Faham islam dan faham insanBerdiri di tengah-tengah faham islam dan faham insan ialah seorang manusia bernama da'i . Seorang yang ingin memberi faham insan tentang islam perlulah menguasai dua ilmu ini . Dan pada hari ini saya meletakkan saya pada position ini . Bukan untuk mencari gelaran da'i , ustaz , dan sebagainya . Tetapi jika disini hati saya mampu tenang dalam melunaskan ketaatan ubudiyyah ini , tiada sebab untuk saya menarik diri .Faham islam memberikan kita assignment yang terlalu banyak untuk disiapkan . Faham dalam makna yang sebenar . Boleh memberi reaksi kepada situasi untuk segera diaplikasikan pengetahuan agama kedalam masalah insan . Mungkin tiadalah perlu meletakkan diri kita dimakam insan yang mampu berfatwa dan berijtihad , tapi setidak-tidaknya biarlah pengetahuan agama yang kita miliki itu boleh menjadi pakaian yang dipakai sebagai cara hidup yang dengan sebenarnya kita yakin dengan seyakin-yakinnya bahawa inilah Deen yang benar .Faham insan , mewajahkan jalanan yang bakal kita lalui bukanlah jalanan "menyendiri" . Kita perlu melangkah ke khalayak , bersuara dengan suara agama dan zikir , bersifat dengan sifat al-quran dan mahmudah , dan mengamalkan sepenuhnya islam kedalam kehidupan . Faham insan juga , mengharuskan kita berbahasa dengan mereka dengan bahasa mereka . Untuk itu , ulangkaji yang perlu kita lakukan ialah mencari jalan yang paling sesuai untuk menyampaikan mesej islam dan mesej ketaatan dalam bahasa dan dalam method yang paling disenangi insan . Perlu diingatkan juga , kompromi bukanlah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah dan saya komited untuk mengatakan , kompromi merupakan cara insan yang lemah dalam berstrategi dan insan yang tidak cerdik .Saya juga memahami , tulisan saya dalam entry kali ini agak tidak sesuai dibaca oleh insan yang sedang mendekati islam dengan lebih dalam . Saya ingin meminta maaf jika ada ada gaya bahasa dan analogi yang kurang difahami oleh pembaca . Saya pernah berada ditempat orang yang tidak faham , dan saya faham , tidak faham merupakan titik permulaan kepada faham !
Tags: | 1 Komens
DUST IS OUR BED I Islah Nafsak
Saturday, March 31, 2007 | @mirfathirah
Menginsafi kefahaman saya terhadap islam , membawa saya mengembara jauh ke alam keinsafan . Sesekali akal minta bertanya , adakah saya hanya dilahirkan untuk menyambung tugas-tugas biasa seorang manusia sahaja ? Lahir dalam kebiasaan , dibesarkan dalam kebiasaan , belajar dalam kebiasaan , bekerja dan berkahwin dan apabila sudah tua dan pencen barulah terpinga-pinga mencari bekalan akhirat sebanyak-banyaknya . Kemudian akal mendesak satu jawapan yang lain , adakah saya yang mengambil kursus engineering tidak sepatutnya berbicara dengan "bahasa agama" dan tidak perlu mendalami ilmu agama ? Cukupkah ustaz-ustaz dan ulama'-ulama sahaja mendalaminya ? Adakah saya hanya perlu memusatkan ketaatan ubudiyyah kepada Allah tampa memahami agama dengan lebih dalam ?Persoalan-persoalan sebegini terlontar kedinding dan kembali kepada saya semula untuk menjawab . Apa yang membuatkan saya bertanya ialah setelah membaca satu artikel panjang lebar di http://ustaz.blogspot.com/ . Artikel yang bertajuk "Apa Ada Dengan Ustaz ? Tak Perlu Semua Jadi PROTAZ ! Tetapi Jadilah PRODIYAH !"Apabila dihisab dalam-dalam , saya bertanya kepada diri saya dengan penuh ikhlas dan insaf . Apa yang saya cari dalam memuaskan perasaan minat terhadap ilmu agama ? Gelaran ? Pujian ? Kehebatan ? Pangkat ? Nilai dimata manusia ? Atau adakah sebuah keredhaan dari Allah , tuhan empunya alam dan seluruh isinya . Astaghfirullahalazim...Ampunilah aku jika ada sebiji zarah perasaan riak dan mencari keuntungan dunia dalam niat suci mencari ilmu agama ini . Saya cuma mendalami satu sistem "cara hidup" , untuk saya praktikkan dalam keadaan saya faham dan bukan sekadar memakai sistem cara hidup itu hanya dengan bertakliq semata-mata . Jika agama ini hanya "layak" didalami oleh orang tertentu sahaja , apa ada pada nilai sebuah deen ? Tidakkan deen ini untuk manusia ? Saya melontar pertanyaan , sekali lagi ia terkena dinding , dan kembali kepada saya ...
Tags: | 0 Komens
DUST IS OUR BED I untuk tempahan
| @mirfathirah
Tags: | 0 Komens
DUST IS OUR BED I PROMOTER
| @mirfathirah
Assalamualaikum....Alhamdulillah....Bagi yang berminat untuk mendapatkan badge n t-shirt dari Brotherhood-arts dengan kejasama BRo_Hdzlh Publisher bolehlah membuat tempahan secara berkumpulan. Untuk maklumat lanjut sila hubungi no tel. yang tertera katalog di bawah.
Harga promosi seperti berikut: