Quick Notice

Hak cipta tidak terpelihara. Anda layak untuk meng'copy' dan meng'comment' sebarang 'post' kami. Powered by Blogger.

DUST IS OUR BED I KENYATAAN HIDUP DI SEBALIK PERMAINAN INI

Saturday, May 26, 2007 | @mirfathirah


KENYATAAN HIDUP DI SEBALIK PERMAINAN INI
Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya.
Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinyaada kapur, di tangan kanannya ada pemadam.
Guru itu berkata, "Saya ada satu permainan...
Caranya begini,
ditangan kiri saya ada kapur,
di tangan kanan ada pemadam.
Jika saya angkat kapur ini,
makaberserulah "Kapur!",
jika saya angkat pemadam ini,
maka katalah"Pemadam!"
Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti.
Guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya,
semakin lama semakin cepat.
Beberapa saat kemudian guru kembali berkata,
"Baik sekarangperhatikan. Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Pemadam!",
jika saya angkat pemadam, maka katakanlah "Kapur!".
Dan diulangkan seperti tadi,
tentu saja murid-murid tadi keliru dan kekok,
dan sangat sukar untuk mengubahnya.
Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kekok.
Selang beberapa saat, permainan berhenti.
Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya.
"Murid-murid, begitulahkita umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membezakannya. Namun kemudian, musuh-musuh kita memaksakan kepada kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai dapat mengikutinya.
Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan ketika.
"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik,
Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian *sencored* menjadi hal yang lumrah,tanpa rasa malu,
sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend,
hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib adalah biasa,
materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain.
"Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya.
"Paham cikgu..."
"Baik permainan kedua..."
begitu Guru melanjutkan.
"Cikgu ada Qur'an,cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang anda berdiridi luar karpet. Permainannya adalah bagaimana caranya mengambil Al-Qur'an yang ada di tengah tanpa memijak karpet?"
Murid-muridnya berpikir.
Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat dan lain-lain.
Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Al-Qur'an.
Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet.
"Murid- murid, begitulah umat Islam dan musuh-musuhnya. ..Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda dengan terang-terang. ..Kerana tentu anda akan menolaknya mentah mentah. Orang biasa pun tak akan rela kalau Islam dihina di hadapan mereka.Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sedar."Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak Yang kuat.
Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yangkuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu, kerusi dipindahkan dulu, almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah dihancurkan. ..""Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan anda.Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara mereka... Dan itulah yang mereka inginkan." "Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran).
Dan inilah yang dijalankan olehmusuh-musuh kita...""Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak cikgu?"tanya murid-murid.
"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang,misalnya Perang Salib,
Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidaklagi."
"Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sedar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan sedar".
"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari Kita berdoa dahulu sebelum pulang...
"Matahari bersinar terik tatkala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya...
RENUNGILAH SAHABAT SEMUA..MOGA ALLAH MEMBERI TAUFIQDAN HIDAYAH PADA KITA DAN KELUARGA KITA... MARILAH KITA SAMA2 SEDAR BAHAWA AGAMA, BANGSA DAN TANAH AIR KITA SEMAKIN TERANCAM! UMAT ISLAM SEMAKIN MUDAH DIBELI DENGAN WANG RINGGIT, DILALAIKAN DENGAN KEINDAHAN DAN MEMUJA KESERONOKAN HIDUP, HINGGA HILANG MARUAH DAN HARGA DIRI!! JUSTERU, MARILAH, KITA BETULKAN APA YG TERMAMPU BERSAMA2..
USAH HANYA BILA SEGALANYA SUDAH TERJADI, SAMA SEPERTI SAUDARA KITA DI NEGARA2 LAINNYA, BARU KESEDARAN ITU TIMBUL, MUNGKIN MASIH BELUM TERLAMBAT TAPI KITA SUDAH TERLEWAT UTK MERUBAH DAN MEMBAIKI KEROSAKAN YG DIALAMI.
YA ALLAH, SATUKANLAH UMAT ISLAM...AMIIINN. .. sekadar untuk renungan kita bersama..
Edited by: Bro Hdzlh

Tags: | 0 Komens

0 Komens:

Try us on Wibiya!